17 Desember 2013

One day trip di Kopenhagen (bagian 1)

Jalan-jalan ke Kopenhagen adalah satu hal yang dari dulu ingin saya lakukan. Kopenhagen adalah ibu kota Denmark, yang bersama dengan Swedia dan Norwegia dikenal secara historis sebagai daerah Scandinavia (daerah utara Eropa).

Karena letaknya ini, saya sudah bersiap-siap takut bertemu dengan cuaca dingin meskipun sebenarnya waktu saya berkunjung awal Agustus kemarin, masih musim panas.
Ternyata, cuacanya cukup panas :) cuman.....berangiiiinnnnnnn!!.....mengingatkan saya kepada kota Amsterdam, selain itu juga karena banyak sekali orang bersepeda di Kopenhagen.

Selain prasangka cuaca yang dingin, negara-negara Scandinavia juga terkenal sebagai negara mahal.  Untungnya, objek wisata utama Kopenhagen terletak cukup berdekatan sehingga dapat dengan mudah ditempuh dengan berjalan kaki saja.
Lumayan untuk menghemat ongkos transportasi!

Karena saya datang dengan kereta dari Hamburg, maka titik awal perjalanan saya dimulai dari stasiun kereta api utama Københavns Hovedbanegård (1).


Keluar dari stasiun kereta api utama Kopenhagen, diseberang sudah terlihat sisi pinggir Tivoli (2), sebuah taman hiburan yang termasuk salah satu taman hiburan tertua di dunia (didirikan tahun 1843).
Saya sendiri tidak masuk ke dalam karena keterbatasan waktu, tetapi katanya ini tempat yang bagus untuk membawa anak-anak berlibur karena terdapat banyak wahana permainan seru. Selain itu, taman ini terdiri dari berbagai gedung dengan arsitektur menawan, resto-resto dan panggung pertunjukan.



Dari stasiun kereta api, saya berjalan belok kiri dan di perempatan pertama, sebelah kanan, di pojokan ini saya menemui Hard Rock Café Copenhagen. Jika masih perlu mencari informasi, Copenhagen Visitor Centre terletak di seberang.

Saya belok kanan, berjalan terus saja - melewati pintu masuk utama Tivoli, dan bertemu dengan lapangan besar gedung City hall (3). Di sebelah gedung ini terdapat patung Hans Christian Andersen. Jika suka dengan cerita karangannya, jangan lupa untuk berfoto di sini!

Setelah puas berfoto ria di dekat gedung City hall, saya melanjutkan dengan
berjalan-jalan di Strøget (garis merah), yaitu pusat perbelanjaan dengan jalur pejalan kaki terpanjang di Eropa.

Sebenarnya Strøget terdiri dari beberapa jalanan kecil – dimulai dari Frederiksberggade (dekat City hall), Nytorv (New Square), Amagertorv dan berakhir di Kongens Nytorv (The Kings Square). 


Toko-toko yang terletak di ujung dekat City hall cenderung merek-merek standar seperti H&M dan Zara, sedangkan yang mewah seperti Gucci dan Chanel letaknya cenderung lebih dekat ke Kongens Nytorv. Banyak juga toko desainer lokal di sini.

Guinness World of Records Museum juga berada di jalan ini.
Lanjut di post berikutnya ya....

16 November 2013

Naik Kereta dari Hamburg ke Kopenhagen

Kalau sedang di Hamburg, sayang rasanya kalau tidak pergi ke Kopenhagen karena ibu kota Denmark ini bisa dicapai dengan 4,5 jam perjalanan kereta. Jadi kalau mau sekedar day-trip, masih memungkinkan!

Itu pun yang saya lakukan denga keluarga pada liburan lebaran kemarin. Dan yang uniknya, kereta api akan naik ferry untuk menyebrangi selat!
Selama di atas ferry, penumpang diharuskan turun dari kereta (bagasi besar bisa ditinggalkan di kereta, cukup bawa barang-barang berharga saja).

Di atas ferry, kita bisa memilih duduk-duduk di luar - di deck kapal, atau bisa juga duduk di dalam dimana ada beberapa resto dan kantin yang menyediakan berbagai pilihan makanan dan minuman. Lama perjalanan di atas ferry sekitar 45 menit.



14 Juli 2013

Mengurus sendiri Visa Schengen melalui kedutaan Jerman

============================================================================
Untuk visa schengen lewat Italia, silakan cek: http://sayaturis.blogspot.com/2016/03/apply-visa-schengen-lewat-kedutaan-itali.html
Untuk visa UK, silakan cek: http://sayaturis.blogspot.com/2014/04/mengurus-sendiri-visa-uk.html
============================================================================

Kalau sudah dengar "Visa Schengen" yang kebayang adalah betapa ribetnya & susahnya untuk mendapatkan visa tersebut. Tetapi asal kita melengkapi semua dokumen, seharusnya semua akan lancar-lancar saja. Khusus untuk visa schengen, menurut saya buang-buang uang untuk meminta travel agent untuk menguruskan karena pada akhirnya kita sendiri harus datang saat penyerahan berkas. Lagian, lumayan juga uang Rp. 300,000 bisa dipakai untuk bayar hostel 1 malam.

Berikut langkah-langkah saya ketika mengurus sendiri visa Schengen (jenis visa turis) melalui kedutaan Jerman. Setiap kedutaan akan sedikit berbeda persyaratannya, oleh karena itu, baca dengan teliti persyaratan visa schengen di website kedutaan tempat kita akan mengajukan permohonan visa! Oh ya, penentuan kedutaan adalah berdasarkan negara paling lama yang akan kita kunjungi atau jika ada yang sama, negara pertama kita memasuki wilayah Schengen.

1. Buat appointment melalui website untuk memasukkan aplikasi visa
Tanpa appointment ini, Anda tidak akan bisa masuk kedutaan. Kita bisa memilih sendiri tanggal appointment tetapi hati-hati karena kalau high season, bisa jadi baru ada tanggal kosong 1 bulan ke depan.

2. Lengkapi berkas (semua berkas dipersiapkan fotokopinya juga):
2.1 Paspor yang berlaku minimal 3 bulan setelah tanggal kepulangan yang kita rencanakan: Yang difotokopi cukup halaman 3,4 & 48 
2.2 Pasfoto berwarna terbaru (3,5 x 4,5 cm - latar belakang putih,  wajah 80%): 2 lembar
2.3 Formulir Visa yang sudah diisi: Aplikasi bisa didownload dari website kedutaan.
2.4 Bukti Booking Tiket Penerbangan
2.5 Bukti kecukupan dana: Ada beberapa pilihan untuk ini. Saya sendiri memutuskan untuk memperlihatkan buku tabungan 3 bulan terakhir dimana bisa terlihat transfer-an gaji saya tiap bulannya. Selain itu, buat jaga-jaga, saya juga melampirkan Rangkuman Tabungan & Deposito yang saya miliki di bank lain karena sebenarnya bank tersebut adalah bank utama saya (bukan referensi bank - lumayan bisa hemat Rp. 50,000).
2.6 Surat keterangan bekerja dari perusahaan tempat bekerja: Tertanggal maksimal 1 minggu sebelum tanggal appointment. Kebetulan saya akan liburan dengan ibu saya yang sudah pensiun. Meskipun beliau menggunakan uangnya sendiri, namun di surat keterangan kerja ini saya memasukkan nama ibu saya sehingga surat keterangan kerja tersebut juga bisa digunakan oleh beliau.
2.7 Bukti Reservasi Hotel: harus dibuat langsung dari hotelnya (tidak boleh melalui agoda.com dll)
2.8 Bukti Pembelian Asuransi Perjalanan: Minimal pertanggungan 30,000 Euro dan Jangka waktu asuransi yang kita beli cukup sesuai dengan lamanya kita berlibur. Namun, hati-hati untuk membeli asuransi hanya dari daftar perusahaan asuransi yang diakui oleh kedutaan Jerman. Saya sendiri membeli Assist-card.

Kalau Anda diundang, akan ada persyaratan tambahan namun saya kurang paham soal ini.




3. Pada hari appointment, bawa semua berkas (asli &fotokopi) dan jangan sampai datang terlambat. Waktu saya datang, ada antrian panjang tetapi ternyata itu adalah antrian bagi mereka yang ingin mengambil paspor dll. Untuk keperluan visa, kita cukup tunjukkan print-out konfirmasi appointment yang dikirimkan melalui e-mail & paspor kepada satpam. Saya sendiri datang sekitar 20 menit sebelum waktu appointment, dan diperbolehkan langsung masuk.

Setelah security check, kita dipersilakan naik tangga menuju ruang visa. Di sana ada satpam yang mencek kembali appointment kita. Kemudian kita tinggal menunggu nama kita dipanggil oleh petugas loket. Apakah petugas loketnya ramah? Menurut saya tidak, tetapi itu tidak menganggu saya. Yang penting menurut petugas semua dokumen saya lengkap dan setelah bayar visa sebesar Rp. 800,000 saya disuruh menunggu lagi. Sekitar setengah jam kemudian, nama saya dipanggil lagi dan petugas loket meminta saya memastikan informasi di selembar kertas yang ia kasih adalah benar (isinya nama, nomor paspor dll). Setelah saya mengkonfirmasi semuanya sudah benar, saya diberi kertas lain dan dijelaskan saya harus bawa kertas ini ketika mengambil kembali paspor 3 hari kemudian.

Alhamdulillah, setelah 3 hari tepat, paspor kembali dengan Visa Schengen. Selamat mencoba ya!

3 Wisata Utama Bangkok - Berbelanja

Bangkok memang terkenal sebagai surganya tempat berbelanja. Terdapat begitu banyak mal dan toko-toko di Bangkok. Meskipun saya biasanya tidak terlalu suka berbelanja jika sedang berlibur, kali ini saya sengaja mengalokasikan budget khusus untuk hal itu! 
3 tempat belanja di bawah ini menurut saya wajib Anda datangi:

1. Platinum Mall
http://www.platinumfashionmall.com/
Lokasi: BTS Chit Lom
Mal ini mirip ITC dengan kios-kios kecilnya dan harganya memang akan lebih murah jika Anda beli grosir (minimal 3 baju). Mal ini tempat yang pertama kali saya kunjungi ketika berada di Bangkok dan ternyata menurut saya ini salah besar. Dengan begitu banyaknya toko dan jenis barang, saya belum punya "sense" apa harga yang tergolong murah dan juga mana barang yang bukan pasaran. Akhirnya saya tidak beli apa-apa karena takut tertipu beli dengan harga mahal. Pada hari ketiga, setelah mengunjungi mal dan toko-toko lain di Bangkok, baru saya lebih pede untuk membeli baju karena sudah punya sense harga untuk tawar-menawar.
Begitu banyaknya toko dan jenis barang yang dijual, pasti Anda menemukan sesuatu yang cocok untuk Anda. Oh ya, sayangnya kita tidak boleh mencoba baju yang dijual :(

2. MBK Center 
http://www.mbk-center.co.th/en/home/index.php 
Lokasi: BTS National Stadium

Mal ini terkenal dengan alat-alat elektronik yang dijualnya namun bukan ini yang membuat saya berbelanja cukup heboh di sini: Hanya mal ini yang memiliki begitu banyak kios-kios yang menjual suvenir Thailand (mulai dari magnet, gantungan kunci sampai ke scarf Thai silk dll). Jadilah saya & teman saya memborong di sini oleh-oleh untuk keluarga dan teman. Mungkin karena ini juga, mal ini penuh dengan turis asing.

3. Chatuchak
Lokasi: BTS Mo Chit
Sayangnya saya berlibur ke Bangkok bukan pada weekend, sehingga saya tidak bisa mengunjungi Chatuchak yang hanya buka Sabtu, Minggu. Pasar ini sudah begitu terkenalnya, jadi meskipun saya sendiri belum sempat ke sini, tapi lain kali harus bisa!

Maaf, karena heboh berbelanja jadinya tidak sempat foto-foto. Foto-foto ini diambil dari: http://thetravellingfeet.com/where-to-shop-in-bangkok/

3 Wisata Utama Bangkok - Kuil

3 Kuil Utama yang dikunjungi wisatawan ketika berada di Bangkok adalahWat Phra Kaew, Wat Pho dan Wat Arun. Untungnya, ketiga kuil ini letaknya berdekatan.
Source: Rough Guide

1. Wat Phra Kaew (Temple of the Emerald Budha)
Lokasi: Di dalam Grand Palace - Na Phra Lan Road, Old City (Rattanakosin)
Buka: Setiap Hari 08:30 – 15:30
Harga tiket (Juni 2013)
: 500 Baht

Cara mencapai: Dari halte BTS Saphan Taksin, turun ke bawah menuju "Chao Phraya Express Boat". Ini adalah stasiun utamanya (Central Pier) bernama Sathorn (Taksin). Dari sini naik kapal dengan bendera oranye, hijau atau tanpa bendera & turun di pelabuhan "Tha Chang (N9)".
 
Kuil ini sebenarnya merupakan sebuah kompleks tersendiri di dalam Grand Palace (istana raja Thailand). Jadi sekali jalan, sebenarnya 2 tempat wisata yang kita kunjungi. Kuil ini merupakan "rumah" dari sebuah patung Budha terbuat dari Zamrud. Letak Budha ini pun di salah satu bangunan paling mewah dari kompleks kuil dan kita harus melepaskan alas kaki untuk memasuki bangunan tersebut.

2. Wat Pho (Temple of the Reclining Budha)
Lokasi: Maharat Road, Old City (Rattanakosin)
Buka: Setiap Hari 08:00 – 17:00
Harga tiket (Juni 2013)
: 100 Baht

Cara mencapai: Ketika keluar dari Grand Palace, belok ke kiri kemudian ke kiri lagi dan berjalanlah lurus sekitar 15 menit.

Sesuai namanya, di dalam kuil ini terdapat Budha raksasa dengan posisi berbaring yang kemungkinan besar sudah seringkali kita lihat menghiasi brosur/website wisata Bangkok.
 
3. Wat Arun (Temple of Dawn)
Lokasi: 35 Arun Amarin Road, Kwang Wat Arun
Buka: Setiap Hari 08:00 – 17:30
Harga tiket (Juni 2013)
: 50 Baht

Cara mencapai: Tidak terlalu jauh dari Wat Pho terdapat pelabuhan "Tha Thien (N8)". Dari pelabuhan ini ambil ferry menyebrangi sungai.

Sayangnya, karena singkatnya waktu saya berlibur di Bangkok, saya tidak sempat pergi ke kuil ini. Mungkin lain kali!
Source: http://www.watarun.net

15 Juni 2013

BTS - Transportasi umum di Bangkok

Untuk menghindari macet-nya Bangkok, gunakanlah BTS atau Skytrain. Keuntungan lain dari BTS, tentunya adalah bisa menghemat ongkos transportasi karena murah!

BTS adalah sistem transportasi umum Bangkok berbentuk kereta yang berada di udara. Jadi siap-siap naik tangga untuk mencapai setiap haltenya, karena hanya beberapa halte saja yang terdapat eskalator.

Namun, di halte-halte tertentu, stasiun BTS dibuat langsung terhubung dengan pusat perbelanjaan (mirip halte busway Mal Pondok Indah).

Kita tidak perlu menunggu lama, skytrain akan lewat setiap beberapa menit. Selain itu, ia juga ber-AC :)
Ada 2 jalur utama dengan interchange di halte Siam: Jalur Sukhumvit dan Jalur Silom. Untuk mendownload petanya, bisa ke: http://www.bts.co.th/customer/en/02-route-current.aspx


Untuk tiketnya sendiri ada tiket harian (130 Baht - tahun 2012) jika memang berencana menggunakan BTS berkali-kali dalam sehari. Tetapi dari pengalaman saya sendiri, jika hanya menggunakan sekitar 2 kali bolak balik dengan jarak dekat, lebih baik beli tiket sekali jalan saja

Tiket bisa dibeli di setiap stasiun BTS pada mesin tiket. Ada 2 jenis mesin tiket, yang hanya bisa menerima uang receh dan yang bisa uang receh maupun uang kertas. Yang saya perhatikan, lebih banyak tersedia mesin uang receh. Tetapi jangan khawatir, kalau kebetulan tidak ada uang receh, bisa dengan gampang kita tukarkan kepada petugas yang berada di loket tidak jauh dari tempat mesin-mesin ini berada.

Untuk mengoperasikan mesin tiket, cukup gampang: tinggal mengikuti instruksi yang ada pada mesin tiket. Setelah kita dapat tiketnya, tiket perlu dimasukkan ke dalam "gerbang masuk" sehingga kita bisa lewat. Jangan lupa untuk mengambil terlebih dahulu tiket tersebut kembali, karena ketika sampai di stasiun BTS yang kita tuju, untuk keluar kita perlu memasukkan tiket tersebut kembali di "gerbang keluar".

31 Mei 2013

Cappadocia - Sisi lain mungkin?

Agar tidak repot mengunjungi tempat wisata utama di Cappadocia, kita bisa memilih dari banyak tur yang menawarkan jasa mereka. Awalnya saya & teman-teman juga berencana ikut salah satu romobongan tur, namun setelah sampai di Cappadocia, pemilik hostel tempat saya menginap menawarkan tur privat. Harganya cukup masuk akal, maka jadilah saya & teman-teman mengelilingi Cappadocia bersama bapak Hasan, seorang bapak tua (tetapi masih sangat bugar!) yang memang sejak kecil tinggal di Göreme  

Dengan bapak Hasan kami mengunjungi tempat-tempat yang mungkin  bukan tempat turis utama, namun tetap sangat menarik dan bersejarah.

Pada hari pertama, kami dibawa keliling Göreme untuk menelusuri rumah penduduk Göreme jaman dahulu yang di”ukir” di dalam bukit bebatuan Göreme. Hebat sekali mereka bisa membuat berbagai ruang di dalam bukit tersebut, bahkan sampai bertingkat-tingkat.

Rumah di bukit
Sempat bingung juga bagaimana caranya naik ke lantai atas karena tidak terlihat adanya tangga. Hanya sebuah lubang di “plafon”. Ternyata pada dinding ada lekukan-lekukan tempat kita bisa meletakkan kaki dan tangan. Pak Hasan memberi contoh cara melakukannya. Tidak terlalu mudah, tetapi hal itu malah membuatnya menyenangkan. Seperti kembali menjadi anak kecil yang menjelajahi dunia misterius!

Keesokan harinya, pak Hasan mengajak kami menelusuri dunia bawah tanah Cappadocia. Ada 2 kota bawah tanah yang terkenal: Kaymakli dan Derinkuyu. Namun, kami diajak ke salah satu kota bawah tanah yang tidak terkenal sehingga hanya ada rombongan kami saja. Bagi saya pribadi, hal ini jauh lebih menyenangkan karena tidak terganggu oleh hiruk pikuk rombongan turis.

Göreme Open-Air Museum juga tidak kami kunjungi namun kami dibawa ke goa yang lebih asli, dimana lukisan pada dinding goa masih belum direstorasi.
   

Jadi meskipun kami tidak mengunjungi tempat-tempat yang biasa dibaca ketika berlibur di Cappadocia, namun saya lebih merasa telah melihat Cappadocia yang sesungguhnya. Salah satu yang mengesankan adalah makan siang di outdoor seperti ini:

Komentar pak Hasan: “Sepertinya orang Indonesia lebih suka berfoto bahkan dibandingkan orang Jepang :)

29 April 2013

Makanan dan Jajanan Turki

Berikut beberapa makanan & jajanan yang saya coba selama berlibur di Turki:

- Balik ekmek: Sandwich ikan ini dapat diperoleh dari kapal-kapal khusus yang merapat di sekitaran jembatan Galata

- Simit: Simit adalah roti yang ditaburi biji wijen. Roti ini mudah kita temui dijual oleh penjaja kaki lima di Istanbul. Kalau ingin membeli di tempat yang lebih resmi, bisa beli dari resto cepat saji "Simit Sarayi".

- Turkish delight (bahasa turki: Lokum): Makanan dari tepung dan gula ini terdiri dari berbagai rasa, yang paling umum adalah rasa mawar. Menurut saya sendiri, makanan ini agak terlalu manis. Namun tidak afdol rasanya kalau tidak beli oleh-oleh Turkish delight. Merek yang terkenal antara lain Haci Bekir, yang sudah menjual turkish delight lebih dari 200 tahun. Salah satu tokonya bisa ditemui di Istiklal Caddesi no.83.

- Baklava: Makanan penutup ini juga manis, namun menurut saya lezaaatttt! 
 - Köfte: adalah meatball/bakso Turki. Köfte ini saya cicipi ketika berada di Göreme.

- Dan tentunyaaa..kebabbbbb. Yang difoto ini adalah Tavuk şiş (kebabı); Tavuk = ayam, şiş kebabi = daging panggang yang ditusuk.

12 Maret 2013

Naik balon udara di Cappadocia

Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di Cappadocia adalah naik balon udara di pagi hari.


Kegiatan ini memang agak mahal - sekitar 130-170 Euro (harga tahun 2012) per orang untuk paket standar. Tetapi pastinya tidak akan menyesal !!

Paket standar biasanya meliputi: penjemputan dari-ke hotel, sarapan, lama penerbangan di udara = 1 jam & sekitar 14 - 24 orang per balon udara.  
Untuk paket di atasnya, perbedaan biasanya terletak di lama penerbangan di udara (sekitar 1,5 jam) dan jumlah orang per balon udara lebih sedikit.  

Ada banyak sekali operator balon udara di Cappadocia. Saya sendiri sangat khawatir dengan masalah keamanan sehingga saya memilih antara dua operator yang sudah cukup terkenal dan memiliki reputasi bagus: Royal Balloon dan Butterfly Balloon. Karena itu, paket standar mereka sedikit lebih mahal.

Pada akhirnya, saya ikut Royal Balloon dengan harga 165 Euro. Booking tempat penting karena kegiatan ini sangat populer. Booking saya lakukan online di website mereka. 

Pada hari H, saya dijemput di hotel. Oh ya, sore hari sebelumnya, operator balon udara sudah menelpon ke hotel saya untuk memberitahu jam penjemputan. Saya waktu itu dijemput jam 04:30 pagi. Kebetulan saya yang dijemput paling pertama, jadi masih harus ikut keliling menjemput peserta lainnya. Setelah itu kita diantar ke kantor mereka yang cukup besar dan dijamu dengan sarapan sambil menunggu persiapan. Ini juga yang membedakan Royal Balloon dengan operator lain yang lebih murah: sarapannya di tempat tertutup yang hangat dan jenis makanan pun beragam - layaknya buffet di hotel.

Sekitar jam 6 kurang seperempat, kita pun dibawa ke tempat "launching". Jika operatornya terpercaya, tempat launching akan berbeda setiap harinya tergantung angin pada hari itu. Masih sempat juga melihat dan foto-foto cara balon udara didirikan. 



 

Setelah foto bersama, kita pun akhirnya menaiki balon udara. Ternyata 1 keranjang balon udara tersebut dibagi menjadi 4 kompartemen. Keranjang Royal Balloon cukup besar dan dibatasi hanya 4 orang per kompartemen, jadi kita punya cukup ruang untuk lihat-lihat kiri kanan.

Setelah balon udara semakin tinggi, terlihatlah pemandangan menakjubkan dari dataran Cappadocia yang unik. Yang membuat pemandangan juga sungguh cantik adalah puluhan balon udara yang menghiasi langit. Sang "pilot" pun pandai mengarahkan balon udara, jadi kita tidak hanya dibawa jauh tinggi tetapi juga terbang rendah sehingga bisa melihat dengan lebih jelas bukit-bukit batu Cappadocia.


1 jam penerbangan menurut saya sudah cukup. Untuk pendaratannya sendiri, kita di"rem" oleh para petugas balon udara yang berada di darat (pastinya berbadan kekarrrrr)


  

Kegiatan ini ditutup dengan tradisi pengalungan medali dan minum sampanye. Tetapi tidak usah khawatir, untuk yang muslim disedikan jus jeruk (pilot saya sendiri muslim tidak minum alkohol :) ).
 


13 Februari 2013

Daftar Free Walking Tour

Satu hal yang biasa saya lakukan jika ingin menghemat budget travel adalah browsing hal-hal gratis apa yang bisa dilakukan di kota tujuan. Termasuk dalam sini adalah free walking tour.

Free walking tour biasanya berlangsung pada hari dan jam tertentu. Kita tidak perlu registrasi, cukup datang beberapa menit sebelum walking tour dimulai ke tempat yang telah disepakati. Pemandu tur biasanya mahasiswa setempat dan meskipun tidak ada pungutan biaya, tetapi kalau pada akhir tur kita merasa puas, tata kramanya adalah memberikan tip.

Free walking tour biasanya berjalan mengunjungi landmark terkenal kota tersebut sehingga berguna juga sebagai "orientasi" sebelum kita menjelajah kota sendirian.

Berikut ada sebuah website yang menyediakan daftar free walking tour di berbagai kota dunia: http://www.priceoftravel.com/1835/list-of-free-walking-tours-around-the-world/


Source pic: http://www.priceoftravel.com/1835/list-of-free-walking-tours-around-the-world/

18 Januari 2013

Tempat wisata di Cappadocia

Cappadocia termasuk salah satu daerah yang dikunjungi jika berwisata ke turki. Daerah ini terkenal dengan bentuk datarannya yang unik dan menakjubkan.
Berikut adalah beberapa hal yang umumnya dilakukan wisatawan ketika mengunjungi Cappadocia:

1. Menikmati pemandangan dataran Cappadocia dari balon udara

2. Mengunjungi salah satu kota bawah tanah: Kaymakli atau Derinkuyu

3. Mengunjungi Uçhisar, istana yang di"ukir" dalam batu karang yang menjulang

4. Mengunjungi Göreme Open-Air Museum, museum alam terbuka yang terkenal dengan lukisan cantik pada dinding gua purbanya yang dahulu adalah sebuah gereja.

Ada beberapa kota yang biasa dijadikan tempat bermalam ketika di Cappadocia, antara lain Göreme dan Ürgüp.

Sedangkan untuk mencapai Cappadocia dari Istanbul, bisa dengan menggunakan bis maupun pesawat. Lama perjalanan dengan bis sekitar 12 jam, waktu yang cukup lama bagi saya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk naik pesawat saja yang hanya memakan waktu sekitar 1 1/2 jam

Apabila naik pesawat, kota tujuan dari Istanbul adalah Kayseri atau Nevşehir. Lebih banyak penerbangan yang melayani Istanbul-Kayseri dengan pilihan maskapai penerbangan antara lain: Turkish Airlines, Pegasus dan Onurair.

Turkish Airlines biasanya sedikit lebih mahal namun penerbangan berangkat dari bandar udara Ataturk yang letaknya lebih dekat dari Sultanahmet.
Sedangkan penerbangan Pegasus dan Onurair berangkat dari bandar udara Sabiha Gokcen yang terletak di sisi "Asia" kota Istanbul. 

Dari Kayseri ke Göreme, masih harus dilanjutkan sekitar 1 jam lagi melalui jalan darat. Kalau tidak mau terlalu ribet, bisa minta bantuan hostel tempat menginap untuk mengatur jemputan. Saya melakukan hal ini dan saya pun dijemput dengan minivan. Perjalanan dari Kayseri ke Göreme cukup menyenangkan karena jalanannya mulus dan bisa melihat-lihat pemandangan, salah satu yang tidak mungkin luput adalah pemandangan gunung Erciyes.  


Di post berikutnya saya akan menceritakan pengalaman saya menjelajahi Cappadocia, yang bagi saya pengalaman paling seru selama berlibur di Turki..!

 
Source pic:
1,2,4: http://www.todayszaman.com/news-289903-cappadocia----top-10-things-to-see-and-do.html
3: http://www.ytravelblog.com/top-five-things-to-do-in-cappadocia/
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...